Siaran Bank Dunia yang diterima di Jakarta menyebutkan, jumlah tersebut diperkirakan akan membengkak hingga 64 juta orang pada akhir 2010.
Bahkan, menurut lembaga kewangan antarabangsa tersebut, dengan pemulihan ekonomi yang cepat, sebanyak 71 juta orang akan tetap hidup berada di bawah garis kemiskinan tegar pada tahun 2020.
Sementara itu, Grup Evaluasi Independen (IEG), yang berada di bawah naungan Bank Dunia, menyatakan bahwa lembaga kewangan itu telah berperanan dalam mengatasi krisis ekonomi global, iaitu dengan berusaha mencapai tiga objektif, menyokong pihak yang paling rentan, mempertahankan pelaburan infrastruktur jangka panjang, dan mempertahankan pertumbuhan potensi sektor swasta.
Dalam melakukannya, Bank Dunia dilaporkan telah mengeluarkan komitmen 128.7 juta dolar AS dan mengeluarkan catatan 80.6 juta dolar AS selama tahun fiskal 2009 dan 2010, lebih banyak daripada lembaga kewangan antarabangsa lainnya.
Ketua Pengarah Evaluasi IEG Thomas Vinod mengatakan, Grup Bank Dunia telah merespons secara tepat terhadap sifat alamiah krisis itu dengan melaksanakan pengembangan fiskal untuk menghentikan penurunan perdagangan yang tajam dan arus modal swasta.
Pembiayaan dari Grup Bank Dunia dan lembaga kewangan antarabangsa lainnya telah membantu usaha global untuk mengelakkan apa yang boleh disebut penurunan ekonomi global yang lebih parah.
"Tentangan yang berikutnya adalah dengan munculnya ketidakseimbagan fiskal, tingkat hutang yang lebih tinggi dan kerentanan sektor kewangan serta memastikan kenaikan dalam pembelanjaan akan memperoleh hasil yang berlanjutan," katanya.
Laporan IEG itu merupakan penilaian masa sebenar yang menilai hasil dengan segera dan menjadi bahan masukan kepada usaha Bank Dunia untuk menangani kesan krisis tersebut.
Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa Bank Dunia juga harus mempertahankan dialog keputusan secara aktif dengan pelbagai negara, antara lain agar mereka memiliki kelonggaran yang lebih besar dalam menggunakan instrumen kewangan untuk merespons krisis.
Selain itu, peningkatan jumlah kemiskinan akibat krisis kewangan juga dipandang sebagai tentangan utama yang akan dihadapi.
No comments:
Post a Comment